Senin, 06 April 2015

Tentang Putus Cinta, Tentang Menjadi Malas hingga Akhirnya Mulai Menulis Catatan ini






Ini hari senin. Hari yang menurut sebagian besar orang adalah hari paling padat dengan aktivitas, hari yang panjang dan tentunya hari yang sangat melelahkan. Tapi itu tak berlaku untukku, karena hari ini hanya kuhabiskan dengan berdiam diri dikamar tanpa melakukan aktivitas apa pun selain tidur dan kemudian terbangun untuk menuliskan catatan ini. Kau tentu masih ingat bukan tentang Cerita Malam Senin Tentang Lelaki  Menyebalkan yang kuceritakan semalam? Yah, sepertinya ini sedikit efek dari peristiwa itu. Dan sebaiknya kau terlebih dahulu membaca ceritaku semalam :D

Sebenarnya aku bukan tak memiliki kesibukan seperti orang-orang di luar sana, hanya saja aku enggan untuk melakukannya. Padahal tugas yang harus dikumpulkan besok menunggu untuk dikerjakan dan itu pun belum kusentuh sama sekali. Belum lagi hari ini aku memiliki janji bertemu dengan teman-teman kelompok Kuliah Kerja Nyata (Read: KKN)  ku, dan aku mulai enggan untuk datang dan berharap hujan segera turun sampai nanti malam agar pertemuan itu dibatalkan.
Hingga hari ini aku masih tak menyangka efek putus cinta akan masih seperti dulu, seperti saat pertama aku mengalaminya. Bukankah seharusnya aku sudah terbiasa dengan hal itu? bukankah seharusnya aku sudah cukup terlatih dengan keadaan itu? aahh.. tentu saja tidak, karena ditinggalkan oleh orang yang sangat kau cintai pasti meninggalkan luka perih di hati yang akhirnya dapat merugikanmu dalam banyak hal.
Dan tiba-tiba saja saat sampai di paragraph ketiga ini hujan benar-benar turun. Sepertinya Tuhan ingin menghiburku dengan mengabulkan apa-apa saja yang kuinginkan. Tapi tidak dengan permintaanku tentang bekas lelaki ku itu. Kata ibu, mencintai seseorang jangan terlalu dalam, jangan habiskan cintamu untuknya, maksudku untuk lelaki yang sedang menjadi kekasihmu mau pun yang akan menjadi kekasihmu. Kau harus sedikit menyisakan ruang kosong untuk orang lain agar kau tak terlalu terluka ketika Tuhan tak menyatukanmu dengan orang yang kau cintai tersebut. Tapi bisakah kau menyisakan ruang untuk orang lain di saat kau benar-benar mencintai satu orang? Lantas apakah ibuku memberikanku saran yang tak mungkin dapat kulakukan?
Tuhan memiliki banyak cara untuk menguji ummat-Nya. Salah satunya dengan tidak membiarkanmu bersatu bersama orang yang sangat kau cintai, tapi itu tentu bukanlah akhir dari segalanya. Tuhan Maha Penyayang, maka sudah pasti Dia menyiapkan yang jauh lebih baik dari dia, asalkan kau mau berusaha dan sedikit bersabar untuk menunggu. Banyak cara yang dapat kita lakukan sembari menunggu Tuhan menghadirkan penggantinya, kita tidak harus hanya terus diam dan terpuruk dalam kesedihan. Kita boleh saja bersedih, tapi jangan berlarut-larut. Karena dari pada terus terpuruk mungkin akan lebih baik jika kita pergi, melakukan aktivitas yang sangat kita sukai bersama teman-teman kita, atau kau bisa juga berdiam diri di kamar seperti yang kulakukan saat ini tapi tidak untuk terus bersedih. Di dalam kamar, kau bisa melakukan apa saja yang kau sukai. Seperti hobi baru ku ini, aku menulis kemudian mempostingnya di blog pribadiku meskipun hanya tulisan yang tak bermakna tapi itu membuatku tak lagi bersedih. Cara baru ini cukup ampuh untukku, meskipun aku sedikit mengabaikan tugasku yang lebih penting tapi aku berjanji akan mengerjakannya sehabis menulis catatan ini :D
Dan tentang lelaki itu, biarlah dia pergi sejauh yang dia bisa. Karena  Tuhan pasti memberikan penggantinya untukku. Mungkin saja Tuhan mengembalikan dia padaku sebagai pengganti dirinya yang tadi telah pergi tetapi dalam keadaan dia sudah berubah menjadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, dari lelaki yang awalnya biasa menjadi yang luar biasa. Bisa saja begitu kan? Karena tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Bukankah hal seperti itu juga sudah banyak terjadi pada orang lain? jadi itu juga mungkin untuk terjadi padaku bukan?
Baiklah, sepertinya hujan sudah sedikit reda. Jadi aku harus mandi dan kemudian pergi menemui teman-teman KKN ku yang tadi mulai enggan untuk kutemui, karena aku tak dapat membayangkan wajah kesal mereka jika aku benar-benar tak datang. Pasalnya, aku yang mengajak untuk bertemu hari ini dan dengan cara yang sedikit memaksa karena sudah terlalu sering kita batalkan maka akan sangat konyol jika malah aku yang tak datang. Itu tentu tak tak lucu bukan?
Oke, See you next time in the other my stories :) :) :)
Bye-bye

15.05 WITA
Gomong Sakura, 06 April 2015






Cerita Malam Senin Tentang Lelaki Menyebalkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajarlah menghargai dari hal-hal yang kecil :D