Tentang Zalfa dan Teman-temannya
Oleh : Baiq Nita
Supiana
Pagi
itu, ketika matahari sudah terbit di ufuk timur, gadis bertubuh kecil itu masih tertidur pulas di
kamar kosnya. Ia terbangun oleh
suara alarm dari jam beker
kesayangannya. Dengan kepala yang masih
terasa pusing karena terbangun tiba-tiba, ia berjalan sempoyongan ke kamar
mandi.
Seandainya tadi malam ia tak
mengatur alarmnya sebelum tidur, maka sudah pasti ia akan ditinggal oleh
teman-temannya.
Ketika
sampai di tempat teman-temannya menunggu, ternyata Zalfa adalah orang terakhir
yang sampai di sana. Maka wajar saja bila teman-temannya kesal dan mengeluarkan
segala caci maki mereka untuknya. Tapi tentu saja Zalfa tak akan mempedulikan
hal itu. Karena ia tahu teman-temannya tak pernah serius dengan apa yang mereka
ucapkan meski kenyataannya mereka memang kesal dengan sifat ngaretnya itu.