PEREMPUAN PENJAGA TELAGA
Oleh: Baiq Nita Supiana
Perempuan setengah baya itu
masih duduk lesu bersama bayi yang ada dalam gendongannya. Ia duduk di pinggiran telaga bersama angan yang entah ada di mana, sungguh tak seorang pun tahu apa yang ada di benaknya
saat ini. Beberapa
hari ini ia lebih sering terlihat di pinggiran telaga itu, bersama
bayinya yang
selalu dalam gendongan. Entah
apa yang sedang membebani pikirannya.
Seperti
halnya hari ini,
seharusnya ia berbahagia karena ini hari yang ia tunggu-tunggu. Anak sulungnya
yang telah lama tak pulang meninggalkan rumah karena pergi ke negeri seberang untuk mencoba memperbaiki nasib,
hari ini pulang. Namun,
perempuan itu masih tetap diam di tempat yang sangat
disukainya sekarang ini, ia
tak kan beranjak dari tempat itu kecuali malam telah tiba.
Ya, dipinggir telaga yang airnya cukup keruh itu.